Selasa, 02 Mei 2017

Program Studi Kuliah yang Bisa Membuat Kamu KAYA..!!

Pada pasar lapangan kerja yang kompetitif ini, lulusan perguruan tinggi menghadapi masa depan yang tidak jelas. Belum lagi kenyataan bahwa mereka juga tidak punya kontrol terhadap situasi tersebut.

Program studi (prodi) matematika atau prodi berfokus pada sains lainnya akan membuat para lulusan perguruan tinggi mendapat gaji lebih banyak bila dibandingkan dengan prodi lainnya. Fakta ini sesuai dengan hasil penelitian tiga profesor dari Yale University Economics untuk riset Biro Ekonomi Nasional Amerika Serikat (AS).

Setelah mempelajari data sensus AS 2009, laporan tersebut menemukan bahwa ekonomi, teknik, dan akuntansi memberikan rata-rata gaji lebih tinggi bagi para sarjana. Wall Street Journal mencatat, sarjana di ketiga bidang tersebut mendapatkan rata-rata gaji lebih tinggi hingga USD30 per jam atau sekira Rp275 ribu (Rp9.173 per USD).



Laporan ini juga mendukung hasil riset yang dikeluarkan situs lowongan kerja CareerCast yang menunjukkan bahwa posisi yang memerlukan keahlian matematika dan sains ternyata lebih superior dalam hal gaji, lingkungan pekerjaan, dan kesempatan kerja.

Berikut 10 prodi yang bisa membuatmu kaya, versi Biro Ekonomi Nasional AS, seperti dilansir Huffington Post.

1. Ekonomi
2. Teknik Elektro Engineering
3. Teknik Mesin
4. Keuangan
5. Matematika
6. Akuntansi
7. Komputer dan Teknologi Informasi (TI)
8. Ilmu Politik
9. Pemasaran
10. Manajemen Bisnis dan Administrasi.




Sumber : kampus.okezone.com
Oleh : Ardhi Sukses

Senin, 01 Mei 2017

5 Kesalahan Pengisian LJK+Gambar -> SBMPTN dan UN

Dalam memenangi pertarungan yang begitu ketat di SBMPTN, seorang siswa tidak saja harus giat belajar tetapi juga harus disiplin dalam mengikuti aturan-aturan dalam mengisi Lembar Jawaban Komputer (LJK). Persaingan yang super-ketat ini tidak mentolerir kesalahan-kesalahan yang kecil sekalipun. Ingatlah bahwa Orang tersandung bukan karena gunung yang besar tetapi karena kerikil yang kecil. Percuma saja seorang siswa dapat menjawab semua soal yang diujikan kalau kemudian yang bersangkutan membuat kesalahan dalam mengarsir (menghitamkan) LJK. Karena itu, biasakanlah membaca dengan teliti setiap petunjuk yang diberikan baik pada saat mengisi formulir pendaftaran maupun saat mengisi LJK. Berikut adalah beberapa kesalahan yang dilakukan siswa dalam menghitamkan LJK.

1. Mengarsir atau menghitamkan 2 (dua) bulatan pada kolom yang sama.


LJK SalahSepintas tidak ada yang salah pada pengisian kolom NAMA pada LJK di samping. Tetapi kalau kita cermati, ternyata peserta ini menghitamkan 2 (dua) bulatan pada kolom yang sama, yaitu pada kolom huruf ”A” yang diarsir adalah bulatan ”A” dan ”W” sedangkan pada kolom huruf ”W” bulatan ”W” tidak diarsir. Bila LJK di atas di-scan, nama yang muncul adalah ”WAYAN KURNI* AN”. Hal ini akan menimbulkan masalah pada saat dilakukan proses penggabungan skor Kemampuan Dasar dan Kemampuan IPA/IPS




2. Menuliskan NOMOR PESERTA tetapi tidak menghitamkan bulatan-bulatan yang sesuai di bawahnya.LJK

Scanner tidak dapat membaca tulisan siswa. Yang dilakukan scanner adalah membaca posisi bulatan hitam dan mengubah posisi tersebut menjadi karakter sesuai dengan setting LJK yang digunakan. Karena itu, bila siswa tidak menghitamkan bulatan, scanner tidak mendeteksi bulatan-bulatan hitam tersebut sehingga tidak menghasilkan karakter-karakter yang sesuai. Tulisan yang kita buat pada bagian atas hanyalah panduan bagi kita agar kita lebih mudah menghitamkan bulatan yang sesuai.

3. Menghitam bulatan yang tidak sesuai dengan kode di atasnya.

LJK Salah-3Sekali lagi, scanner tidak mampu membaca tulisan yang kita buat. Jika bulatan yang kita hitamkan tidak sesuai dengan tulisan di atasnya, scanner akan menghasilkan karakter yang salah. Pada gambar di samping, walaupun siswa menulis dengan jelas kode pilihan ”460644”, scanner akan menghasilkan kode yang berbeda yaitu ”460645” sesuai dengan bulatan yang diarsir.



4. Tidak mengisi kode soal LJK

Rasanya aneh kalau ada siswa yang tidak mengisi kode soal. Kenyataannya banyak siswa gagal diterima di PTN melalui SBMPTN karena tidak mengisi kode soal. Banyak di antara peserta SBMPTN yang lebih mengutamakan mengerjakan soal terlebih dahulu daripada melengkapi data yang diperlukan, baik data pribadi (seperti nama dan nomor peserta) maupun mengisi data kode soal. Menomorduakan data adalah salah satu kesalahan fatal. Mengisi data dengan terburu-buru pada saat-saat akhir tes dapat mengakibatkan kesalahan dalam mengisi data.

Kode soal berhubungan erat dengan kunci jawaban. Setelah scanner membaca semua jawaban pada LJK, berikutnya komputer akan membandingkan jawaban tersebut dengan kunci yang sesuai dan selanjutnya melakukan scoring. Anda bisa membayangkan apa yang terjadi kalau anda tidak mengisi kode soal.

5. Penyingkatan nama yang tidak sama antara Formulir Pendaftaran, LJK Kemampuan Dasar, dan LJK Kemampuan IPA/IPS.

Kesalahan lain yang sering dilakukan peserta adalah penyingkatan nama yang tidak sama antara nama yang tertera pada Formulir Pendaftaran, LJK Kemampuan Dasar, dan LJK Kemampuan IPA/IPS. Misalnya nama lengkap peserta adalah RUDI PAIJO MAHARDIKA. Pada LJK Kemampuan Dasar ia menulis nama RUDI PAIJO M, namun pada LJK Kemampuan IPA/IPS ia menuliskan RUDI P MAHARDIKA.Hal ini menyebabkan proses penggabungan skor Kemampuan Dasar dan Kemampuan IPA/IPS mengalami masalah. 



Sumber : ilmukimia.wordpress.com
Oleh : Ardhi Sukses
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews